Kala mini kaki dan tanganku; kupuja kau selalu
Girang ku riang dibuatmu, seketika kau tiba kubuka bajuku
Kala hitam polos mataku; bahagiaku bersamamu
Basah ikal rambutku oleh tetesanmu
Kala tak mini lagi kaki dan tanganku; resah ku dibuatmu
Gundah seketika kala datang rintikmu; tak acap biru dadaku
Kala hitam tak polos lagi mataku; lupaku cara menikmati aromamu
Banjir, becek kau bawa bersama derasmu
Hujan oh hujan
Hujanku sayang
Sungguh bukan salahmu
Membawa genangan, banjir, macet ke kotaku
Jakarta oh Jakarta
Congkaknya kau salahkan hujan
Atas segala bencana yang sesungguhnya buatan
Hingga berkah basah kau artikan susah
Moga Tuhan tak marah bersamanya
Hujan oh hujan
Hujanku sayang
Maafkan sinis kami padamu
Yang lupa caranya berbahagia bersamamu
Hujan oh hujan
Hujanku sayang
Walau tak lagi mini kaki dan tanganku; sepertinya masih kulit yang sama kupunya
Lapisan berbuku yang kutahu merindukan rintik manismu
Walau tak ada lagi kepolosan di mata; tapi masih disanalah korneaku berada
Penangkap cahaya yang belum lupa irama tetes dalam deras
Hujan oh hujan
Hujanku sayang
Jangan ragu tuk datang
Hidungku siap menyeruput aromamu, tubuhku kuasa menikmati basahmu, mataku siap berirama bersamamu.
Hujan oh hujan
Hujanku sayang
No comments:
Post a Comment